7 Lagu Resmi Piala Dunia Terbaik Sepanjang Masa Berita Bola Terbaru
Brasil (Piala Dunia 1994)
Argentina (Piala Dunia 1986)
Jerman Barat (Piala Dunia 1954)
Podcast BoBa (Bola Banget)
Inggris (Piala Dunia 1966)
Swiss World Champion (1954)
Piala Dunia digelar di Swiss pada 1954, dengan bola diproduksi oleh perusahaan Kost Sport yang bermarkas di Basel.
Bola yang diberi nama 'Swiss World Champions' ini mengambil langkah inovatif dengan mengadopsi struktur 18 panel, dengan setiap panel saling terkait dalam pola zig-zag. Bentuk ini yang kemudian akan digunakan pada bola-bola di beberapa dekade ke depan.
Kombinasi dari struktur itu dan warna kuning yang lebih cerah membuatnya jadi bola pertama yang mulai menyerupai model bola yang digunakan memasuki era 80 dan 90-an.
Menyedihkannya bagi Kost Sport, FIFA menghidupkan kembali aturan mereka dengan melarang setiap merek muncul di bola Piala Dunia 1954.
Photo credit: MDBR / Wikipedia
Untuk Piala Dunia 1958 di Swedia, FIFA menetapkan langkah awal dalam membuka turamen tersebut dengan memasok bola.
Mereka melakukannya dengan mengundang sejumlah produsen untuk mengirimkan bola tanpa merek bersama dengan surat yang menyatakan dari mana mereka berasal.
Pengacara menerima seluruh 102 entri dan memberi mereka masing-masing nomor. Lalu, empat anggota panitia penyelenggara juga dua pejabat sepakbola Swedia berkumpul untuk memeriksa bola dan mengujinya.
Pada akhirnya, bola No. 55 dipilih sebagai bola resmi Piala Dunia 1958. Bola pemenang, yang dinamai Top Star dan dibuat oleh perusahaan dari Angelholm, jadi yang pertama digunakan di Piala Dunia dengan memiliki 24 panel.
Top Star adalah bola pertama yang dipakai lebih dari satu edisi Piala Dunia. Kisah sejarah bola ini akan berlanjut di bawah ini.
Photo credit: MDBR / Wikipedia
Sebelum Jabulani, ada Crack. Ini adalah bola yang dipilih untuk pertama kalinya di Cile pada 1962, namun tidak diterima secara universal.
Crack, dibuat oleh perusahaan Cile Custodio Zamora, memiliki 18 panel tetapi fitur yang melekat tersebar dengan tidak teratur. Beberapa heksagonal, beberapa lagi persegi panjang dan begitu seterusnya. Semuanya dijahit bersama secara manual.
Tidak semua tim menyukainya, terutama tim-tim Eropa. Sementara Top Star yang digunakan pada Piala Dunia 1958 telah menjadi bola paling populer di Eropa dan 100 biji dikirim dan dipakai ketika diputuskan bahwa bola Crack tidak memenuhi syarat.
Bagaimanapun, Crack membuat satu inovasi penting dengan memperkenalkan katup pompa latex yang akan diadopsi oleh banyak model setelahnya.
Photo credit: MDBR / Wikipedia
Timnas Wales Akan Ubah Nama usai Piala Dunia 2022, Jadi Apa?
Prancis (Piala Dunia 1998)
Superkomputer Prediksi Juara Piala Dunia 2022, Messi vs Ronaldo Bertemu di Final
Piala Dunia 1978 menjadi piala dunia yang bercampur dengan hal-hal politik, bahkan Piala Dunia ini merupakan edisi paling politis karena berada di bawah bayang-bayang junta militer brutal pimpinan komandan Jorge Rafael Videla. Di bawah bayang-bayang Videla, rakyat Argentina diselimuti rasa takut.
Bahkan Piala Dunia 1978 ini dimanfaatkan oleh Jorge Videla sebagai ajang mengubah citranya menjadi lebih baik. Meskipun begitu, di tengah kontroversi yang ada, Argentina berhasil tampil memukau dan meraih gelar juara Piala Dunia edisi kesebelas.
Challenge 4-Star (1966)
Bola untuk Piala Dunia 1966 di Inggris dipilih melalui uji tertutup, sebagaimana yang dilakukan pada edisi 1958, dan menjadi bola pertama yang diproduksi oleh brand modern.
Asosiasi Sepakbola Inggris yang mengambil beberapa langkah untuk memastikan bahwa tidak ada satu pun pihak yang terlibat dalam proses seleksi - yang dilaksanakan pada pertemuan Biro FIFA di London. Mereka bisa memiliki gambaran terlebih dahulu mengenai 111 bola yang dipasok.
48 di antaranya tidak memenuhi spesifikasi dan dari yang tersisa kemudian dipersempit jadi delapan pilihan, dua lagi didapati gagal memenuhi standar yang diperlukan selama periode uji kelayakan.
Pada akhirnya, pemenangnya adalah bola Challenge 4-Star yang dibuat oleh Slazenger, lebih dikenal sebagai penyedia peralatan raket olahraga. Mirip dengan Top Star, tetapi memiliki 25 panel, bukan 24.
Proses percobaan dan pengembangan untuk turnamen 1966 merupakan yang paling maju dalam sejarah Piala Dunia. 400 bola dalam tiga warna berbeda telah diminta untuk partai final, sementara setiap asosiasi nasional yang bersaing dikirimi bola enam bulan sebelum turnamen agar punya kesempatan agar akrab dengan si kulit bundar itu.
Photo credit: MDBR / Wikipedia
Memasuki 1970 mungkin jadi perkembangan paling dramatis dalam sejarah bola Piala Dunia.
Di tahun itu mencuat Adidas, yang diberi mandat oleh FIFA agar mendesain bola turnamen di Meksiko setelah sukses menggarap hal serupa untuk European Cup 1968 dan Olimpiade, juga di Meksiko, setelahnya.
Dengan begitu, Adidas meminta Federasi Sepakbola Meksiko agar mengadvokasi mereka.
Adidas menciptakan Telstar, yang nantinya akan menjadi bola nan ikonik, dengan panel hitam-putihnya demi meningkatkan visibilitas di televisi pada Piala Dunia pertama yang disiarkan di seluruh penjuru dunia.
Namun, ini bukanlah bola hitam-putih pertama dengan 32 panel, sebab disainnya sudah ada selama beberapa waktu di negara-negara Eropa tertentu.
Namun Telstar membuat FIFA lekat dengan tren bola ini dan lantas membawanya secara global.