Bulan Berapa Sekarang Dalam Kalender Islam

Bulan Berapa Sekarang Dalam Kalender Islam

Umar Bin Khattab Sang Penakhluk dan Pemimpin Bijaksana dari Arab

Umar bin Khattab akan mengajarkan untuk berusaha dan mengutamakan dan menjadikan Allah SWT sebagai tujuan dalam menjalani hidup, niscaya segala sesuatunya akan ditambahkan kepada kita. Masa kecilnya yang keras, sehingga tumbuh besar menjadi sosok yang ditakuti. Sebelum masuk agama Islam, Umar bin Khattab merupakan representasi hidup sebagai zaman jahiliah. Pertemuannya dengan Nabi Muhammad SAW membawa perubahan besar.

Keutamaanya dalam kecintaannya kepada Allah SWT membuatnya diridai dalam perjalanan hidupnya mengumandangkan kebaikan Allah SWT dengan menyebarkan agama Islam serta menjadi pelopor dalam urusan politik dan hukum tata negara. Pada masanya, dia menjabat sebagai khalifah ke seluruh dunia dengan kepemimpinan kombinasi antara negosiator yang handal dan pemimpin yang hebat (baik secara agama maupun negara). Kematian Umar bin Khattab merupakan kesedihan yang teramat sangat bagi orang-orang yang mencintainya, terutama bagi umat Islam.

“Ya Allah SWT, aku ini orang yang keras, jadikanlah aku orang yang lembut. Aku ini orang yang lemah, jadikanlah aku orang yang kuat. (Sesungguhnya) aku ini orang yang kikir, jadikanlah aku menjadi orang yang dermawan“.

Biografi Khalifah Rasulullah

Rasulullah SAW bersabda, “Kekhalifahan setelah kenabian berlangsung selama 30 tahun, kemudian Allah SWT menyerahkan kekuasaan kepada siapa yang dikehendaki-Nya”. Dalam riwayat lain, “…kemudian menjadi kerajaan” (H.R. Abu Dawud).

Kekhalifahan Abu Bakr al-Siddiq r.a. selama 2 tahun 3 bulan. Kekhalifahan Umar bin al-Khaththab r.a. selama 10 tahun 6 bulan. Kekhalifahan Utsman bin Affan r.a. selama 12 tahun. Kekhalifahan Ali bin Abi Thalib r.a. selama 4 tahun 9 bulan. Ditambah masa Kekhalifahan al-Hasan bin Ali selama 6 bulan, genaplah 30 tahun. Perhitungan itu sejak wafatnya Nabi Muhammad SAW, yakni Rabiul Awal 11 H. hingga diturunkannya al-Hasan dari kursi kekhalifahan pada Rabiul Awal 41 H.

Buku ini menyuguhkan perjalanan hidup dan hari-hari penting yang dilalui para khalifah Rasulullah itu, Abu Bakar, Umar, Utsman, dan Ali. Penuh data-data historis yang paling sahih. Ketika karya-karya sejarah lain berdiri di salah satu sisi ketika menuturkan konflik di antara para Sahabat Nabi, buku ini tetap kukuh menghadirkan mereka sebagai manusia-manusia utama, para pembela nabi yang selalu mengikuti dan meneladaninya. Merekalah yang disebut-sebut sebagai Khulafaur Rasyidin, para pemimpin yang mendapatkan petunjuk.

Jumadil awal (جمادى الأول)

Jumadil awwal, bulan kelima, merupakan salah satu dari dua bulan Jumadil. Namanya berarti 'yang beku' yang merujuk pada musim dingin. Bulan ini juga menunjukkan datangnya musim kering pertama.

Agama Jawa: Ajaran, Amalan, dan Asal-Usul Kejawen

Kejawen merupakan kepercayaan dari sebuah etnis yang berada di Pulau Jawa. Filsafat Kejawen didasari kepada ajaran agama yang dianut oleh filsuf dari Jawa. Kejawen bukanlah sebuah agama, walaupun merupakan suatu kepercayaan. Berdasarkan naskah-naskah kuno Kejawen, tampak betapa Kejawen lebih berupa seni, budaya, tradisi, sikap, ritual, dan filosofi orang-orang Jawa. Orang-orang Jawa yang percaya dengan Kejawen relatif taat dengan agamanya.

Mereka tetap melaksanakan perintah agama dan menjauhi larangan dari agamanya. Caranya adalah dengan menjaga diri sebagai orang pribumi. Pada dasarnya, ajaran filsafat Kejawen memang mendorong manusia untuk tetap taat dengan Tuhannya. Sejak dahulu kala, orang Jawa memang dikenal mengakui keesaan Tuhan. Itulah yang menjadi inti dari ajaran Kejawen sendiri, yakni yang dikenal dengan “Sangkan Paraning Dumadi”.

Buku Agama Jawa memuat segala sesuatu tentang kepercayaan orang Jawa dan tradisinya, yang pada dasarnya adalah konsepsi manunggaling kawula Gusti (Tuhan bersemayam dalam diri setiap manusia) yang senantiasa dipegang teguh sejak dahulu hingga sekarang. Manembah (menyembah/menjalankan agama Jawa) adalah jalan seseorang untuk dapat menemukan kebahagiaan dan ajal sejatinya.

Istilah agama Jawa memang kerap memunculkan perdebatan sengit, tetapi tak dapat dipungkiri bahwa mengekspresikannya, bagi banyak orang Jawa, dianggap mampu memberikan rasa nyaman dan mengatasi kegelisahan hidup. Tentang bagaimana ajaran itu diuraikan, diamalkan, hingga menempati ruang demikian istimewa di hati masyarakat Jawa, itulah yang dijabarkan secara lengkap dalam buku ini.

Apa saja nama bulan Islam?

Dilansir dari berbagai sumber, berikut daftar yang termasuk dalam apa saja nama bulan Islam atau nama-nama bulan pada kalender Hijriyah:

Zulhijah (ذو الحجة)

Zulhijah adalah bulan kedua belas dan salah satu bulan suci. Sepuluh hari pertama dianggap sebagai hari-hari terbaik dalam tahun, dengan puncaknya adalah Hari Raya Idul Adha dan pelaksanaan ibadah haji di Mekkah.

Kalender Hijriyah memainkan peran penting dalam menentukan tanggal pelaksanaan ibadah dan perayaan Islam, mengingatkan umat Islam akan siklus waktu yang berputar dan pentingnya memanfaatkan setiap bulan untuk meningkatkan keimanan dan amal saleh.

Itulah yang termasuk dalam apa saja nama bulan Islam atau bulan Hijriyah menurut kalender Islam. Semoga bermanfaat.

Suara.com - Islam memiliki kalender tersendiri berdasarkan hilal atau bulan sabit tanda bulan baru. Kalender Islam dimulai dari tanggal 1 Muharram hingga 29 atau 30 Dzulhijjah.

Jika dalam kalender Masehi disebut tahun Masehi, maka di kalender Islam akan disebut Tahun Hijriyah. Seperti Kalender Masehi, Kalender Islam juga terdiri atas 12 bulan. Berikut ini urutan nama bulan dalam Kalender Islam.

Muharram adalah bulan Januari bagi kalender Islam. Artinya, bulan Muharram adalah bulan awal kalender Islam. Bulan ini memiliki 30 hari. Muharram artinya bulan yang diharamkan atau tidak diperbolehkan, maksudnya yakni terdapat pada awal mula penamaan. Asal kata Muharram awalnya karena perang dilarang atau tidak boleh dimulai di bulan Muharram.

Baca Juga: Penampakan Detik-detik Kiswah Kakbah Diganti pada 1 Muharram

Bulan selanjutnya yakni bulan Safar. Bulan Safar memiliki 29 hari. Kata ‘safar’ artinya kosong. Kata safar ini merujuk pada ketika masa Rasulullah SAW, para pemuda diajak untuk melakukan perjalanan atau merantau saat bulan Safar.

Rabiul Awal ini menjadi bulan ke tiga dalam kalender Islam. Rabi’ul awal berjumlah 30 hari. Bulan ini memiliki arti pulangnya pemuda dari daerah perantauan ke kampung halamannya.

Bulan ini merupakan salah satu bulan yang spesial karena saat bulan inilah Rasulullah SAW lahir. Oleh karena itu, setiap bulan Rabi’ul Awal, umat Islam merayakan Maulid atau peringatan kelahiran Rasulullah SAW.

Baca Juga: Doa Mandi Wajib Puasa Muharram, Kapan Mulai Puasa Tasua dan Asyura 2022?

4.      Rabi’ul Akhir

Bulan ini merupakan bulan ke empat dalam kalender Islam. Bulan Rabi’ul Akhir memiliki 29 hari. Kata Rabi’ul Akhir memiliki arti beternak atau menggembala unta dan domba yang pada saat itu dilakukan oleh pemuda yang baru pulang dari perantauan. Ketika para pemuda pulang saat Rabi’ul Awal, sebulan kemudian mereka menggembala unta dan domba.

Jumadil Awal memiliki nama lain Jumadil Ula. Jumadil Awal terdiri dari 30 hari. Nama bulan ini memiliki arti dimulainya musim kekeringan. Lahan akan kering dan sulit digunakan bercocok tanam.

6.      Jumadil Akhir

Jumadil Akhir terdiri dari 29 hari. Bulan ini memiliki arti disambutnya bulan baru dan mengakhiri masa sulit di bulan sebelumnya.

Bulan Rajab terdiri dari 30 hari. Rajab artinya mulai dan menahan diri. Bulan ini adalah bulan yangistimewa karena Isra’ Mi’raj terjadi di bulan ini.

Bulan Syaban merupakan bulan yang terdiri dari 29 hari. Kata ‘Syaban’ artinya kelompok. Awalnya, pada bulan ini masyarakat terbagi menjadi beberapa kelompok. Kelompok tersebut berguna untuk bertahan diri. Masing-masing kelompok memiliki tugas mencari air, beternak, dan menjaga keamanan.

Ramadhan adalah bulan yang mulia. Bulan ini bulan yang lebih baik daripada seribu bulan. Bulam Ramadhan adalah bulan saat umat Islam wajib melaksanakan ibadah puasa dan menunaikan zakat fitrah.

Syawal terdiri atas 29 hari. Bulan ini adalah ketika umat Islam merayakan Hari Raya Idul Fitri setelah satu bulan penuh berpuasa.

Bulan ini terdiri atas 30 hari. Bulan Dzulqaidah memiliki arti ketenangan. Maksudnya yakni masa istirahat setelah adanya perayaan besar setelah bulan Syawal. Saat bulan ini, umat Islam dilarang memulai perang.

Dzulhijah merupakan bulan yang istimewa karena umat Islam diperintahkan menyembelih qurban dan menunaikan ibadah haji. Setiap tahun kabisat, jumlah hari dalam Dzulhijah akan bertambah satu menjadi antara 29 atau 30.

Demikian urutan nama bulan dalam kalender Islam. Selanjutnya diketahui bahwa dalam kalender Islam terdapat 12 bulan. Setiap bulannya terdiri dari 29 hingga 30 hari dengan makna yang berbeda-beda. Nama tahun dalam kalender Islam adalah Tahun Hijriyah.

Kontributor : Annisa Fianni Sisma

Bulan dalam Islam – Kalender Islam atau sering dikenal dengan kalender Hijriah adalah kalender yang konsepnya diawali dari masa kekhalifahan Umar bin Khattab. Penetapan tahun pertamanya adalah ketika Nabi Muhammad SAW melakukan hijriah dari Makkah menuju ke Madinah pada 622 Masehi. Kalender ini di beberapa negara yang mayoritas penduduknya menganut Islam juga dipakai sebagai sistem penanggalan keseharian.

(SPC Kristina Truluck/Public Domain in the United States).

Kalender biasa atau kalender Masehi memakai peredaran matahari, sedangkan kalender Islam memakai peredaran bulan sebagai acuannya.

Menurut pendangan Islam, bulan-bulan dalam penanggalan tahun Hijriah mengandung berbagai nilai spiritual yang begitu bermanfaat untuk kehidupan umat manusia. Ada beberapa bulan di kalender Hijriah yang memiliki tingat kemuliaan dan keutamaan yang lebih tinggi daripada bulan-bulan Hijriah lainnya.

Grameds, apakah kamu sudah tahu urutan bulan dalam Islam? Jika belum, tak perlu khawatir karena di artikel ini, kita akan membahas bulan dalam Islam. Jadi, tetap simak artikel ini sampai selesai, Grameds.

Bulan Haram di dalam Islam

Bulan haram di dalam Islam terdiri atas empat bulan, yaitu Muharam, Rajab, Zulkaidah, dan Zulhijah. Pernyataan tersebut di dalam Al-Qur’an disebutkan melalui Q.S. At Taubah(9): 36 berikut ini.

“Sesungguhnya bilangan bulan di sisi allah SWT adalah 12 bulan, dalam ketetapan Allah SWT ketika Dia membuat langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu, dan perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana mereka pun memerangi kamu semuanya, dan ketahuilah bahwasanya Allah SWT beserta orang-orang yang bertakwa“.

Keempat bulan haram ini juga dijelaskan melalui hadis berikut ini.

“Sesungguhnya zaman ini telah berjalan (berputar), sebagaimana perjalanan awalnya ketika Allah SWT menciptakan langit dan bumi, yang mana satu ada 12 bulan, di antaranya ada empat bulan haram, tiga bulan yang (letaknya) berurutan, yaitu Zulkaidah, Zulhijah, dan Muharam. Kemudian Rajab yang berada di antara Jumadil (Akhir) dan Syaban” (H.R. Bukhari dan Muslim).

Itulah artikel terkait “bulan di dalam sistem kalender Islam” yang bisa kalian gunakan sebagai referensi. Jika ada saran, pertanyaan, dan kritik, silakan tulis di kotak komentar bawah ini. Bagikan juga tulisan ini di akun media sosial supaya teman-teman kalian juga bisa mendapatkan manfaat yang sama.

Untuk mendapatkan lebih banyak informasi, Grameds juga bisa membaca buku yang tersedia di Gramedia.com. Sebagai #SahabatTanpaBatas kami selalu berusaha untuk memberikan yang terbaik.

Untuk mendukung Grameds dalam menambah wawasan dan pengetahuan, Gramedia selalu menyediakan buku-buku berkualitas dan original agar Grameds memiliki informasi #LebihDenganMembaca. Semoga bermanfaat!

Jumadil akhir (جمادى الآخر)

Jumadil akhir adalah bulan keenam. Sama seperti Jumadil awwal, namanya juga berhubungan dengan musim dingin.

Bulan ini diartikan dengan kata kerja yang berarti "membekukan" karena air pada bulan ini membeku selama setahun.

Rajab adalah bulan yang dihormati karena berasal dari kata rajaba yang artinya hormat. Rajab adalah bulan ketujuh dan termasuk salah satu dari empat bulan suci. Di masa Jahiliyah, berperang pada bulan ini dianggap terlarang.

Syakban adalah bulan kedelapan. Bulan ini dikenal sebagai bulan di mana amalan dinaikkan kepada Allah Swt. Malam Nisfu Syakban, merupakan salah satu malam yang dianggap memiliki keberkahan.

Bulan ini juga menjadi bulan orang Arab untuk mencari air persiapan perang. Mereka membagi wilayah dan hal ini membuat Syakban memiliki arti pembagian.

Ramadan adalah bulan kesembilan yang ketika orang Arab dan umat Islam di seluruh dunia berpuasa dari fajar sampai matahari terbenam.

Ramadan berasal dari kata ar-Ramda yang diartikan menjadi panas. Karena bulan ini berlangsung saat musim panas.

Syawal adalah bulan kesepuluh, bulan untuk memulai berburu. Syawal berarti membawa, yang dimaksud adalah musim Syawal banyak unta yang melahirkan dan membawa anaknya.

Pada hari pertama bulan ini, Idul Fitri dimulai, menyatakan akhir dari puasa.

Rekomendasi Buku dan E-Book Terkait Bulan dalam Islam

Sejarah Khalifah Rasulullah

“Kekhalifahan setelah kenabian berlangsung selama 30 tahun, kemudian Allah SWT menyerahkan kekuasaan kepada siapa yang dikehendaki-Nya”. Dalam riwayat lain, “…. kemudian menjadi kerajaan” (H.R. Abu Dawud).

Sejak kekhalifahan Abu Bakar (2 tahun 3 bulan), Umar (10 tahun 6 bulan), Utsman (12 tahun), Ali (4 tahun 9 bulan) hingga masa Kekhalifahan al-Hasan (6 bulan), genaplah 30 tahun. Terhitung sejak wafatnya Nabi SAW pada Rabiul Awal 11 H hingga diturunkannya al-Hasan dari kursi kekhalifahan pada Rabiul Awal 41 H.

Inilah kisah tentang manusia-manusia didikan langsung Rasulullah SAW. Ada yang santun dan lembut dalam bergaul, tetapi sangat tegas dalam memegang prinsip seperti Abu Bakar. Ada pula Umar bin Khattab, sosok lelaki yang dikenal keras, tegas, dan tak pernah kompromi terhadap kebatilan. Pun ada sosok pemalu, pengasih, toleran, dan dermawan, dialah Usman bin Affan. Sementara itu, Ali bin Abi Thalib, sepupu Nabi SAW yang dikenal cerdas dan tegas, tetapi tetap santun bersahaja. Terakhir adalah Umar bin Abdul Aziz, sosok yang juga dikategorikan sebagai Khulafaur’ Rasyidin dengan keadilannya.

Buku yang ada di tangan kalian ini merupakan salah satu masterpiece Khalid Muhammad Khalid. Nama pemikir Islam kontemporer asal Mesir ini semakin meroket seiring dengan terbitnya buku ini, Khulafa’ Ar-Rasul. Dia juga memiliki karya-karya lain tentang sirah nabawiyah dan biografi para sahabat Nabi SAW, seperti Insaniyyah Muhammad, ‘Asyrah Ayyam fi Hayah Ar-Rasul, dan Rijal Haula Ar-Rasul. Karya-karyanya yang dikenal dengan gaya bahasa yang mudah dicerna dan tidak membosankan bisa kalian buktikan di dalam buku ini.